Majelis Tabligh - Persyarikatan Muhammadiyah

Majelis Tabligh
.: Home > Artikel

Homepage

AMALAN RAMADHAN MERUPAKAN LANGKAH-LANGKAH MENUJU SUKSES

.: Home > Artikel > Majelis
22 Agustus 2013 00:44 WIB
Dibaca: 3783
Penulis : dr. H. Agus Sukaca, M.Kes.

KHUTBAH ‘IDUL FITHRI 1434 H

AMALAN RAMADHAN MERUPAKAN LANGKAH-LANGKAH MENUJU SUKSES[1]

Oleh: Agus Sukaca[2]

ألَسلامُ عليكم ورحمةُ الله وبركاتُهُ

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ نحمده ونَسْتَعِينُهُ و نسْتَغْفِرُهُ  وَنتُوبُ اليه , ونعوذ بِهِ من شرور أنفسنا. من يهدِ اللهُ فلا مضلَ لَهُ، و من يضلل فلا هادى له، ونشهد ان لا اله الاٌ الله و انَّ محمّدًا عبده ورسولُه، أرسله بالحقِّ بشيرًا ونذ يرًا بين يدى الساعة، من يطعِ اللهَ و رسولَهُ فقد رشدَ ومن يَعْصِمُهَا فقد غَوَى، نَسْأَلُ الله ربنا أنْ يَجْعَلَنَا مِمَّنْ يُطِيْعُهُ و يُطِيْعُ رَسُوْلَهُ، و يَتَّبعُ رضوانَهُ و يَجْتَنِبُ سَخَطَهُ فَإنَّمَا نحن بهِ و لهُ.

 الله أكبر, الله أكبر, لا إله إلا الله الله اكبر, الله اكبر ولله الحمد.

أمٌا بعد, فيا عبادالله أوصيكم ونفسى بتقوى الله فقد فاز المتٌقون، فاتقواالله حقٌ تقاته ولاتموتنٌ إلا و أنتم مسلمون.يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۗوَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

الله أكبر, الله أكبر, لا إله إلا الله ، الله اكبر, الله اكبر ولله الحمد.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puja puji marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang karunia-Nya tak ada habisnya buat kita semua. Mudah-mudahan kita termasuk di antara sedikit hamba-Nya yang pandai bersyukur, sebab meskipun limpahan nikmat Allah begitu banyaknya, ternyata yang bersyukur tidaklah banyak.

وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

“......dan sedikitlah di antara hamba-Ku yang bersyukur”. (QS Saba ayat 13)

Di antara nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kita adalah kemampuan menyelesaikan Puasa Ramadhan tahun 1434 H dengan segala amalan yang mustahab di dalamnya. Tentu kita semua telah bersungguh-sungguh menjalaninya, dan marilah memohon kepada Allah agar kesungguhan kita melewati Ramadhan tahun ini diganjar dengan Iedul Fithri, yakni kembali kepada fithrah. Fithrah adalah: keadaan asal kita yang mengakui bahwa Allah adalah Tuhan satu-satunya yang kita sembah dan taati semua titah-Nya; dan sifat yang selalu cenderung kepada kebenaran. Setiap kita terlahir dalam keadaan fithrah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

"Tidak ada seorang anak pun yang terlahir kecuali dia dilahirkan dalam keadaan fithrah. Maka kemudian kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi”  (HR Bukhari)

Kondisi fitrah ketika lahir akan terjaga dengan baik bila pada waktu bayi dan anak-anak kita berinteraksi dengan orang tua yang shaleh dan mendidik dengan keshalehan. Namun sayangnya, banyak yang tidak mendapatkan orang tua yang shaleh, sehingga yang dicontohkan bukanlah bentuk keshalehan. Apalagi bila orang tuanya tidak menganut agama Islam yang merupakan agama fithrah, maka fithrahnya dapat tertutupi. Akibatnya, ketaatannya kepada Allah berkurang, bahkan sampai mengabaikan perintah-perintah-Nya atau berbuat sekehendak hatinya, atau yang lebih luar biasa lagi: menjadi penentang Allah.

Berpuasa Ramadhan dengan benar dan mengamalkan amalan-amalan mustahab, membersihkan kotoran-kotoran yang menutupi fithrah, sehingga fithrahnya kembali bersinar dan mempengaruhi segala gerak langkahnya. Bahkan amaliah Ramadhan merupakan langkah-langkah menuju sukses dunia akhirat.

الله أكبر الله اكبر ولله الحمد.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah

Marilah kita lihat bagaimana amalan Ramadhan merupakan langkah-langkah sukses:

Pertama; dalam puasa kita harus mampu menahan lapar, dahaga dan hubungan seksual halal semenjak fajar hingga maghrib. Ketiga jenis nafsu tersebut merupakan nafsu yang dominan bagi manusia. Seseorang yang mampu mengendalikan ketiganya, akan mampu mengendalikan jenis nafsu-nafsu lainnya. Puasa mengajarkan dan mendidik kita mampu mengendalikan diri. Pengendalian diri adalah kemampuan utama orang sukses. Dengan kemampuan pengendalian diri yang baik, seseorang bisa memutuskan  untuk melakukan hanya perbuatan-perbuatan yang bermanfaat bagi pencapaian cita-citanya, bermanfaat bagi orang lain dan dirinya. Ia akan menghindarkan diri dari berbuatan-perbuatan tidak bermanfaat (laghau), apalagi perbuatan-perbuatan yang menimbulkan dosa. Sukses puasa berarti mampu memutuskan hanya melakukan amal shaleh, menolak korupsi meskipun terbuka peluang di hadapannya, menolak gratifikasi seks meskipun cantik luar biasa.

Di samping mendidik kemampuan pengendalian diri, lapar ternyata meningkatkan daya tahan tubuh dengan proses autofagi; yakni proses pembersihan dan daur ulang sampah-sampah metabolisme yang kebanyakan berupa protein cacat. Sampah yang menumpuk dalam tubuh menjadi racun, menurunkan daya tahan tubuh, dan memudahkan timbulnya banyak penyakit. Prof. Shigeo Haruyama dalam bukunya “The Miracle Of Endorphin”  menyampaikan hasil penelitiannya bahwa komunitas orang-orang yang sering lapar ternyata memiliki angka harapan hidup lebih panjang. Orang yang sehat dan bugar, memiliki peluang berprestasi lebih besar dibandingkan yang sakit-sakitan.

Kedua; Puasa kita hanya bermakna bila diikuti kemampuan meninggalkan kata-kata kotor dan perbuatan bodoh. Sabda Nabi kita Muhammad SAW:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW beliau bersabda: "Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan kotor serta kebodohan, maka Allah tidak butuh (amalannya) meskipun dia meninggalkan makanan dan minumannya (puasa)." (HR Bukhari)

Kata-kata dan perbuatan kotor hanya meluncur dari orang yang berakhlak rendah, demikian pula perbuatan bodoh. Salah satu sifat seorang mukmin yang sukses adalah yang mampu menghindarkan diri dari perbuatan sia-sia, yakni perbuatan yang tidak ada manfaatnya, sebagaimana firman Allah:

وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ

“Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna (QS al-Mukminun ayat 3)

Kemampuan meninggalkan kata dan perbuatan kotor, bodoh, dan sia-sia adalah salah satu jalan mukmin sukses.

Ketiga:Dalam puasa kita dianjurkan melakukan amalan-amalan utama berupa qiyamul lail, tadarrus al-Qur’an, banyak berdzikir dan berdo’a, banyak berinfak dan bersedekah, serta i’tikaf.

Qiyamul lail merupakan amalan yang akan mengantarkan kepada kedudukan terpuji, sebagaimana firman Allah:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

 Dan pada sebagian malam bertahajjudlah kamu sebagai ibadah tambahan, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji (QS Al-Isra ayat 79)

Membiasakan diri shalat tahajjud setiap malam, merupakan langkah-langkah menuju kedudukan yang terpuji.

Tadarrus al-Qur’an merupakan proses memahami petunjuk Allah untuk menjadi arahan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Mengamalkan al-Qur’an adalah jaminan mendapatkan kebahagiaan dunia akherat. Setiap huruf yang kita baca mendatangkan kebaikan, sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW:

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

"Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Qur`an), maka baginya satu pahala kebaikan dan satu pahala kebaikan akan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali, aku tidak mengatakan ALIF LAAM MIIM itu satu huruf, akan tetapi ALIF satu huruf, LAAM satu huruf dan MIIM satu huruf." (HR Tirmidzi)

Berdzikir membuat jiwa kita menjadi tenang. Berdo’a memberikan harapan  atas terwujudnya apa yang kita usahakan.

Banyak bersedekah dan berinfak memberikan manfaat kepada banyak orang dan dirinya sendiri. Bahkan manfaat buat dirinya sendiri jauh lebih banyak; sebab:

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗوَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗوَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

“Permisalan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan 7 bulir, setiap bulir terdapat 100 biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa saja yang dikehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui” (QS al-Baqarah ayat 261)

Berinfak dan bersedekah adalah gaya hidup berkelimpahan yang mengantarkan seseorang menjadi kaya. Janganlah menunggu kaya baru bersedekah, tetapi senang bersedekahlah maka Anda akan menjadi kaya.

I’tikaf adalah berdiam diri di masjid melakukan intiqad atau introspeksi diri. Semua orang sukses pasti melakukan amalan ini. Dengan intiqad, kita mengevaluasi apa yang telah kita lakukan untuk menentukan langkah-langkah ke depan.

الله أكبر الله اكبر ولله الحمد.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah

Marilah apa yang kita lakukan di bulan Ramadhan kita jaga dan teruskan untuk bulan-bulan selanjutnya sebagai langkah-langkah sukses menuju masa depan yang gemilang.

Kemampuan menahan lapar, kita lanjutkan dengan puasa 6 hari syawwal dan puasa 3 hari setiap bulan, atau puasa Senin-Kamis, atau seperti puasanya Nabi Daud: sehari puasa sehari tidak.

Kemampuan menghindarkan diri dari perkataan dan perbuatan kotor, bodoh, dan yang tidak bermanfaat kita jaga di bulan Syawal dan bulan-bulan berikutnya, sepanjang hayat.

Qiyamul lail, tadarrus al-Qur’an, banyak berdzikir dan berdo’a, banyak berinfak dan bersedekah, serta melakukan amalan intiqad, kita jadikan kebiasaan kita sehari-hari.

Kalau semua itu kita lakukan, pasti Allah menganugerahkan kesuksesan besar bagi kita.

الله أكبر الله اكبر ولله الحمد.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah

Marilah kita bermunajat, berdo’a kepada Allah, agar berkenan membimbing kita melaksanakan langkah-langkah sukses dunia akhirat

أللّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحمَّد وعَلىَ آلِ محمَّد كماصلَّيْتَ عَلىَ إبْرَاهِيْم وآلِ إبْرَاهِيْم وبَارِكْ عَلىَ مُحمَّد و عَلىَ آلِ مُحَمَّد كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ إبْرَاهِيْم وعَلىَ آل إبراهيم إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيْد.

اللّهُمَّ اغفِرْلِلمُسْلمينَ و المسلمات والمؤمنين والمؤمنات، الأحياءِ مِنْهُمْ والأمْوَاتِ، يا قاضِىَ الحَاجَاتِ، إنَّك عَلىَ كٌلِّ شَيءٍ قَدِير.

أللّهمَّ ألِّفْ بين قلوبِ المُسْلِميْنَ والمُسْلِمَاتِ والمُؤمِنِيْنَ والمُؤمِنَاتِ، أللّهٌمَّ أصْلِحْ ذَاتَ بَيْنَهٌمْ، أللّهُمَّ إنَّا نَسْاَلٌكَ الثَّبَاتَ فِى الأمْرِ والعَزيْمَةَ عَلىَ الرُّشْدِ بِرَحْمَتِكَ يآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن

رَبَّنَاآتِنَافِى الدُّنْيَاحَسَنَةً و فِى لآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَاعَذَابَ النَّار

و صَلَّى اللهُ عَلىَ مُحَمَّدٍ وعَلىَ آلِهِ واصْحَابِهِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّايَصِفُوْن، وَسَلامٌ عَلىَ المُرْسَلِيْن والحَمْدُللهِ رَبِّ العَالَمِيْن

والسلام عليكم و رحمة الله و بركاته



[1]Disampaikan pada Shalat Iedul Fitri 1433 H. dI Lapangan Karang Kotagede Yogyakarta

[2]Ketua Majlis Tabligh PP Muhammadiyah


Tags: KhutbahIedulFithri , AmalanRamadhan , LangkahSukses
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori :

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website