Majelis Tabligh - Persyarikatan Muhammadiyah

Majelis Tabligh
.: Home > Artikel

Homepage

MEMULAI HIDUP BARU DENGAN KEJUJURAN DAN KEDISIPLINAN - Khutbah Idul Fithri

.: Home > Artikel > Majelis
24 Juni 2017 20:15 WIB
Dibaca: 3313
Penulis : DR. H. Syamsul Hidayat, M.Ag.

Khutbah Idul Fithri 1438

 


Ma’asyiral Muslimin, rahimani wa rahimakumullah,


Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah, atas limpahan nikmat dan karunianya kita telah dapat menyelesaikan perjuangan yang sangat berat menurut kebanyakan manusia, meskipun kita telah mengalami dan merasakannya sebagai nikmat dan anugerah dari Allah sehingga puasa yang berat itu terasa ringan dan nyaman.


Bahkan kepergian Ramadhan itu kita rasakan sebagai kehilangan, karena peluang-peluang untuk meraih penghargaan yang berlipat ganda dari Allah sudah meninggalkan kita. Semoga kita masih dikesempatan untuk berjumpa Ramadhan di tahun depan.


Rahmah dan salam semoga tetap tercurah limpah kepada uswah hasanah kita, Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat yang setia serta seluruh pengikutnya hingga Akhir jaman. Amin Ya Rabb.


Ramadhan telah banyak memberi bekal berupa ilmu dan pengalaman rohani kepada kita untuk untuk mengarungi hidup pasca ramadhan. Pelatihan dan pembekalan intensif di bulan ramadhan yang kita ikuti bersama membuat kita seolah memasuki tahapan hidup baru. Dan hidup baru itu adalah hidup yang lebih baik daripada kehidupan sebelum ramadhan.


Sesuai wasiat taqwa yang tertuang dalam surat Al-Ahzab ayat 70-71, saya mengajak kepada para jamaah sekalian untuk memasuki tahapan hidup baru dengan segala bekal kebaikan yang dilatihkan kepada kita selama bulan  Ramadhan. Dari sekian banyak amal kebaikan yang diajarkan Ramadhan adalah perkataan yang jujur, santun, benar dan disampaikan sepenuh hati. Tentu perkataan yang demikian, hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang memilki keimanan dan ketaqawaan yang tinggi.


Ma’asyiral Muslimin, rahimani wa rahimakumullah,


Tarbiyah ruhiyah dan jasadiyyah selama Ramadhan, apabila telah kita ikuti dengan kesungguhan dan keikhlasan hanya untuk menggapai risha Allah pasti telah membawa kita menjadi orang yang meningkat derajat ketaqwaannya kepada Allah. Di samping itu, dijamin juga oleh Rasulullah bahwa dosa-dosa yang kita lakukan karena kelemahan dan kekhilafan kemanusiaan kita diampuni oleh Allah, maka benar-benar kita telah menjadi orang yang seperti terlahir kembali dalam keadaan suci.


Dari Abu Salmah bin Abdurrahman dari ayahnya, ia berkata bahwa rasulullah Saw menjelaskan tentang bulan Ramadhan, dan beliau berkata: “ia adalah bulan di mana Allah mewajibkan puasa di dalamnya, dan aku sunnahkan bagimu mendirikan shalat malam, maka barangsiapa berpuasa dan melakukan shalat malam di dalamnya dengan keimanan dan keikhsalan, maka ia telah keluar dari dosa-dosanya sebagaimana hari ia dilahirkan ibunya. (Ahmad dan Ibnu Majah)

Di saat itulah Allah memanggil kita untuk menjalani kehidupan yang baru itu, dimulai dengan penguatan imantaqwa dan sikap jujur dan disiplin dalam hidup. Allah berfirman :

 

(70). Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar, (71). niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (Al-Ahzab 70-71)

 

Dalam ayat ini, Allah memanggil kita orang-orang yang beriman untuk kembali dan selalu bertaqwa, memulai kehidupan dengan qaulan sadida. Yaitu perkataan yang benar, jujur, santun dan disampaikan dengan sepenuh hati. Jelas qaulan sadida bukan sekedar perkataan lisan yang asal bunyi, tetapi perkataan yang benar, jujur, santun, dan sepenuh hati, sehingga perkataan itu sekaligu merupakan kata hati, dan juga kata laku kita yang berupa gerakan seluruh anggota badan sebagai perwujudan dari perkatan hati dan lisan kita.


Tidak ada dusta dalam qaulan sadida. Justru sebaliknya qaulan sadida telah mendorong orang yang mengucapkannya untuk melahirkan aktivitas kehidupan yang produktif dan membawa kebaikan (maslahat) bagi diri dan lingkungannya.


Ini memang jaminan Allah. Bahwa kejujuran dan kedisiplinan, yang merupakan wujud nyata dari Qaulan sadida itu apabila dilandasi dengan keimanan dan ketaqwaan yang kokoh akan melahirkan kebaikan dan perbaikan hidup manusia di dunia. Yuslih lakum a’malakum.


Tentu akan sangat indah apabila masyarakat muslim khususnya di Indonesia ini dapat menerapkan Qaulan Sadida (kejujuran dan kedisiplinan) yang dilandasi iman-taqwa pasti jaminan Allah akan terbukti yakni terwujudnya tatanan hidup yang lebih baik, sehingga akan mewarnai bangsa dan Negara ini menjadi Negara yang baik dan dihormati oleh dunia, bahkan dilindungi Allah dengan rahmat dan barakahNya. Karena para pemimpin, pejabat, aparat hingga rakyat seluruhnya akan menebarkan cahaya kebaikan bagi negeri tercinta ini.


Tidak hanya itu, Jaminan Allah berikutnya adalah Wa yaghfir lakum dzunubakum, diampuninya dosa-dosa. Artinya keimanan-ketaqwaan yang dimanifestasikan dengan kejujuran dan kedisiplinan hidup akan mendapat dua jaminan sekaligus yaitu jaminan dunia, terwujudnya tatanan kehidupan yang indah, rapi dan seimbang, karena limpahan rahmat, barakah dan ampunan Ilahi. Dengan  begitu negeri kita menjadi negeei sebagaimana digambarkan Allah dengan kalimat yang singkat, yang terdapat dalam QS. Saba: 15, yang berbunyi:


بـَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ

(Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun". (Saba: 15)


Semoga Allah senantiasa melimpahkan hidayah, ma’unah dan taufiqNya kepada kita sehingga kita kaum muslimin, khusunya di Indonesia dapat mewujudkan cita-cita ideal tersebut.

 

Akhirnya marilah kita tutup rangkaian shalat Idul Fitri ini dengan berdoa kepada Allah:


إن الله وملائكته يصلون على النبي أيها الذين آمنوا صلوا عليهوسلموا تسليما. اللهم صل على محمد في الأولين وصل على محمد فيالآخرين. اللهم اغفر لنا ذنوبنا وكفر عنا سيئات وتوفنا مع الأبرار.


اللهم إ نسألك من الخير كله عاجله وآجله ما علمنا منه ومالم نعلمونعوذبك من الشر كله عاجله وآجله ما علمنا منه وما لم نعلم.


اللهم اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقو لإيمان ولا تجعل في قلوبناغلا للذين آمنوا ربنا إنك رؤوف رحيم .اللهم اغفرللمسلمينوالمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك غفوررحيم.

إِّ للَّهُمَّ إِّنَا نـَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْومٍ لاَ تنـْفَعُ وَمِنْ قـُلُوْبٍ لاَ تخَشَعُ وَمِنْنـُفُوْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ أدَعْيةٍ لاَ تسْتَجَابُ لهَا.

رَبـَّنَا ظَلَمْنَا أَنـْفُسَنَا وَإِنْلمَّ تـَغْفِرْ لَنَا وَتـَرْحمَنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخْاسِرِيْنَ.

رَبـَّنَا آتِنَا فيِ الدُّنـْيَا حَسَنَةًوَفيِ الآخِ رَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبـَّنَا تـَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيـْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التـَّوَّابُ الرَّحِ يْمُ. وَصَلَّى اللهُعَلَى محُمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجمْعِينْ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِعَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِينْ. وَالحْمْدُ ِّ للهُ رَبِّ الْعَالَمِينْ

 

Dr. Syamsul Hidayat, M.A.
Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah

Disampaikan pada Khutbah Idul Fitri di Lapangan Sepak Bola Stadion Segiri Samarinda, 1 Syawal 1438 H/25 Juni 2017 M


 

 

naskah khutbah dalam pdf dapat diunduh DI SINI


Tags: MEMULAIHIDUPBARUDENGANKEJUJURANDANKEDISIPLINAN , KhutbahIdulFithri
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori : Khutbah Idul Fithri

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website